Bundaran Apollo di Gempol Pasuruan: Masih Terabaikan, Padahal Jadi Gerbang Utama Jawa Timur
Bundaran Apollo di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, merupakan salah satu gerbang utama masuk ke Jawa Timur. Letaknya yang strategis di persimpangan jalur Surabaya-Malang dan Surabaya-Probolinggo membuat bundaran ini menjadi titik vital bagi arus kendaraan. Namun, ironisnya, hingga saat ini masih belum tersentuh pembenahan serius, padahal sudah kerap dikeluhkan oleh pengguna jalan.
Kondisi Memprihatinkan yang Tak Kunjung Berubah
Jika Anda melewati Bundaran Apollo saat ini, yang terlihat adalah kondisi yang jauh dari kata layak. Trotoar yang rusak, lampu penerangan yang tidak berfungsi optimal, dan taman yang tidak terawat adalah pemandangan sehari-hari. Bahkan, marka jalan di sekitar bundaran sudah memudar, membuat arus lalu lintas seringkali tidak tertib dan rawan kecelakaan.
Banyak pengendara mengeluhkan kurangnya rambu-rambu yang jelas, terutama di malam hari. “Seringkali pengendara dari arah Probolinggo atau Malang bingung karena tanda jalannya kurang jelas. Apalagi kalau hujan, genangan air di beberapa titik bikin situasi semakin kacau,” ujar Andi, seorang sopir angkutan umum yang sering melintas di sana.

baca juga: Politisi PKB: Jangankan 1 Bulan, 3 Bulan Gaji Saja Saya Siap untuk Rohingya
Dulu Sempat Direncanakan Pembenahan, Tapi Mandek
Rencana perbaikan Bundaran sebenarnya bukan hal baru. Pada 2019, sempat ada wacana dari pemerintah daerah untuk merevitalisasi kawasan tersebut, termasuk mempercantik taman, memperbaiki drainase, dan memasang lampu hias yang lebih modern. Sayangnya, rencana ini tak kunjung terealisasi.
Beberapa pihak menduga, mandeknya proyek ini disebabkan oleh masalah anggaran atau mungkin kurangnya koordinasi antarinstansi. Padahal, sebagai pintu gerbang Jawa Timur, seharusnya Bundaran Apollo menjadi wajah pertama yang memberikan kesan baik bagi wisatawan atau pengunjung yang melintas.
Dampak terhadap Pengendara dan Warga Sekitar
Kondisi buruk Bundaran Apollo tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah lebih besar. Beberapa kecelakaan pernah terjadi di lokasi ini, terutama karena minimnya penerangan dan marka jalan yang tidak jelas.
Selain itu, warga sekitar juga mengeluhkan dampak ekonomi. “Kalau bundarannya lebih bagus dan tertata, pasti lebih banyak orang yang berhenti di sini, mungkin buka usaha kecil atau sekadar beristirahat. Tapi sekarang, orang cenderung lewat saja karena tempatnya kurang nyaman,” tutur Siti, seorang pedagang di pinggir bundaran.
Harapan Warga: Pembenahan Segera Bundaran Apollo
Masyarakat Gempol berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan. Beberapa usulan yang sering diajukan antara lain:
-
Perbaikan infrastruktur dasar: perbaikan jalan, trotoar, dan drainase.
-
Pemasangan lampu penerangan yang memadai untuk mengurangi risiko kecelakaan malam hari.
-
Penataan ulang taman dan penambahan fasilitas publik seperti tempat duduk dan papan informasi.
-
Penegakan aturan lalu lintas yang lebih ketat untuk mencegah pelanggaran.
Pemerintah Berjanji Akan Bertindak, Tapi Kapan?
Saat dikonfirmasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa pembenahan Bundaran Apollo memang sudah masuk dalam rencana jangka menengah. Namun, hingga kini belum ada kejelasan kapan pekerjaan akan dimulai.
“Kami sedang mengupayakan anggaran dan koordinasi dengan pihak terkait. Semoga dalam waktu dekat bisa segera direalisasikan,” kata salah seorang perwakilan dinas.
Kesimpulan: Jangan Sampai Bundaran Apollo Terus Terlupakan
Bundaran Apollo seharusnya bisa menjadi kebanggaan warga Pasuruan, mengingat perannya sebagai gerbang utama Jawa Timur. Namun, tanpa perhatian serius dari pemerintah, tempat ini justru menjadi contoh buruk penelantaran infrastruktur publik.
Masyarakat berharap agar tidak hanya sekadar wacana, tetapi benar-benar ada tindakan nyata. Jika tidak, kondisi ini akan terus menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan ribuan pengendara setiap harinya.