, ,

Polres Pasuruan Dan Mahasiswa Salurkan Bantuan Air Bersih di Musim Kemarau

oleh -240 Dilihat

Kepedulian di Tengah Kemarau: Polres Pasuruan dan Mahasiswa Gotong Royong Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Pasuruan- Di tengah teriknya musim kemarau yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, bantuan dan kepedulian hadir menyapa warga yang kesulitan air bersih. Polres Pasuruan, menggandeng semangat muda para mahasiswa, mengambil peran aktif dengan menyalurkan bantuan air bersih langsung ke desa-desa yang paling terdampak. Inisiatif ini menjadi secercah harapan bagi puluhan keluarga untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Polres Pasuruan dan Mahasiswa Salurkan Bantuan Air Bersih di Musim Kemarau
Polres Pasuruan dan Mahasiswa Salurkan Bantuan Air Bersih di Musim Kemarau

Baca Juga : Polres Pasuruan Kota Alih Tugaskan Gedung Polsek Panggungrejo Untuk Polairud Sementara

Bantuan sebanyak 6.000 liter air bersih yang diangkut menggunakan satu unit tangki mobil, telah berhasil didistribusikan kepada warga Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang. Distribusi berjalan dengan lancar dan tertib, disambut dengan antusiasme dan rasa syukur oleh masyarakat setempat.

Kasat Intelkam Polres Pasuruan, AKP Lubis Ibroril Chosam, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata bakti polisi kepada masyarakat. “Kami bersama para mahasiswa turun langsung untuk memastikan bantuan ini sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan di Desa Karangjati. Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dan mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Ini adalah tugas kami untuk hadir di tengah kesulitan yang dialami masyarakat,” ujar AKP Lubis.

Luasnya Dampak dan Respons Cepat BPBD

Kekeringan kali ini tidak hanya melanda satu desa saja. Setidaknya, terdapat 10 desa di tiga kecamatan yang dilaporkan mengalami kesulitan air bersih. Desa-desa tersebut tersebar di Kecamatan Pasrepan (Desa Sibon, Klakah, Pasrepan, Petung, dan Ngantungan), Kecamatan Lumbang (Desa Karangjati, Pancur, Watulumbung, dan Bulukandang), serta satu desa di Kecamatan Winongan, yaitu Desa Kedungrejo.

Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menyampaikan bahwa meskipun kondisinya memprihatinkan, wilayah-wilayah tersebut belum ditetapkan dalam status darurat kekeringan. Namun, status ini tidak menyurutkan langkah cepat BPBD. Pihaknya terus melakukan mobilisasi dan distribusi air bersih secara berkala ke titik-titik yang terdampak untuk meringankan beban warga.

Ajakan untuk Gotong Royong

BPBD dan Polres Pasuruan juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bijaksana dalam menggunakan air bersih yang tersedia. Di musim yang tidak menentu ini, setiap tetes air sangat berharga.

Tidak hanya itu, semua pihak, termasuk perusahaan, organisasi masyarakat, dan relawan, diharapkan dapat turut serta mengulurkan tangan. Kolaborasi dan semangat gotong royong adalah kunci untuk melewati masa-masa sulit ini. Bantuan, baik dalam bentuk air bersih, logistik, atau tenaga, akan sangat berarti bagi para warga di sepuluh desa yang masih bergantung pada pasokan air bantuan.

Aksi nyata dari Polres Pasuruan dan para mahasiswa ini tidak hanya tentang mengatasi dahaga, tetapi juga tentang menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang menjadi jiwa dari bangsa Indonesia.

Kolaborasi Berkelanjutan untuk Atasi Dampak Kekeringan

Selanjutnya, upaya penyaluran bantuan air bersih ini tidak akan berhenti begitu saja. Oleh karena itu, Polres Pasuruan bersama para mitra telah menyusun rencana aksi berkelanjutan. Mereka akan menjadwalkan distribusi air secara rutin ke titik-titik yang paling parah terdampak.

Di samping itu, para mahasiswa tidak hanya membantu menyalurkan air. Mereka juga aktif melakukan pendataan lapangan. Sebagai contoh, mereka mencatat jumlah kepala keluarga yang membutuhkan, memetakan titik sumber air alternatif, dan mengedukasi warga tentang pentingnya konservasi air.

Sementara itu, warga Desa Karangjati menyambut hangat inisiatif ini. Bapak Suroto, salah satu warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Meskipun kami mengalami kesulitan, bantuan ini sangat meringankan. Terlebih lagi, kami melihat langsung kepedulian dari anak-anak muda dan bapak-bapak polisi,” ujarnya dengan semangat.

Bahkan, BPBD Kabupaten Pasuruan telah mengoptimalkan posko siaga bencana. Akibatnya, masyarakat kini dapat lebih mudah melaporkan kebutuhan dan kondisi terbaru di wilayah mereka. Selain itu, BPBD tengah mengeksplorasi solusi jangka menengah, seperti pembuatan sumur bor dan penampungan air harga, untuk mengantisipasi kemarau di tahun-tahun mendatang.

Pada akhirnya, sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, relawan, dan masyarakat ini membangun optimisme. Dengan kata lain, kekeringan mungkin membawa tantangan, namun kolaborasi erat seperti ini justru memperkuat ketahanan dan persatuan warga Pasuruan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.