Truk Bermuatan Tebu Terguling di Tol Pandaan, Lalu Lintas Macet Berjam-jam
Pasuruan– Arus lalu lintas ruas jalan nasional Malang-Surabaya di kawasan Pandaan, Pasuruan, mengalami kemacetan parah pada pagi hari, Jumat. Kemacetan yang merambat hingga berkilometer ini dipicu oleh sebuah insiden kecelakaan tunggal yang melibatkan truk bermuatan tebu. Kejadian ini memaksa petugas kepolisian untuk memberlakukan sistem contraflow atau arus sebaliknya gana mengurai kepadatan.
Baca Juga : Gelombang Penyegaran Besar-besaran Di Polres Pasuruan, Sembilan Pejabat Dimutasi
Insiden berawal sekitar pukul 04.00 WIB, saat langit masih gelap. Sebuah truk dengan nomor polisi P 8440 GB yang sarat dengan muatan tebu, terguling secara tragis di Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan. Truk yang dikemudikan oleh Moriko Dwi Ariyanto (21), warga asal Desa Sukorejo, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, tersebut diduga mengalami kecelakaan setelah menabrak pembatas jalan (median) di kawasan simpang empat Jetak.
“Truk tersebut sedang dalam perjalanan dari Malang menuju Surabaya. Sesampainya di lokasi kejadian, kendaraan diduga kehilangan kendali dan menabrak median jalan di sisi utara simpang. Akibat tabrakan itu, truk tidak bisa lagi dikendalikan dan akhirnya terguling,” jelas Aipda Sawiwit, anggota Unit Lantas Polsek Pandaan yang turun langsung mengatur lalu lintas di lokasi.
Akibat insiden ini, muatan puluhan ton tebu yang diangkut truk berserakan dan menutupi sebagian badan jalan. Pemandangan dramatis terlihat di lokasi di mana truk tergeletak miring dengan muatannya yang berhamburan, menyisakan ruang yang sangat sempit untuk kendaraan lain.
Sopir Selamat, Tapi Lalu Lintas Tersendat
Kabar baik datang dari kondisi pengemudi. Meski truk yang dikemudikannya hancur, Moriko Dwi Ariyanto berhasil keluar dari kabin dengan selamat tanpa mengalami luka-luka. Ia langsung dievakuasi dan menjalani pemeriksaan dari petugas.
Meski korban jiwa dapat dihindari, dampak pada lalu lintas sangat signifikan. Tim gabungan dari Unit Lantas Polsek Pandaan dan Unit Turjawali Satlantas Polres Pasuruan dengan sigap diterjunkan ke lokasi. Mereka bekerja keras mengatur arus kendaraan yang sudah mengular sejak dini hari. Sistem contraflow pun diterapkan, di mana kendaraan dari arah yang macet dialihkan untuk sementara menggunakan satu lajur dari arah yang berlawanan.
Penyebab dan Proses Evakuasi yang Rumit
Menurut penyelidikan sementara polisi, akar masalah kecelakaan ini adalah human error atau kelalaian pengemudi. “Faktor penyebabnya adalah kurangnya kehati-hatian dan konsentrasi dari pengemudi truk,” tegas Aipda Sawiwit. Faktor kelelahan karena berkendara dini hari diduga kuat menjadi pemicu utama.
Proses evakuasi bukanlah pekerjaan mudah. Membalikkan truk seberat itu dan memindahkan muatan tebu yang berserakan membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Dua unit derek (crane) besar didatangkan untuk menangani truk yang terguling. Petugas pun harus membersihkan tumpahan tebu yang memenuhi jalan.
Diketahui, truk tersebut rencananya akan mengangkut tebu dari kebun di Kecamatan Tirtoyudo, Malang, untuk dibawa ke sebuah pabrik gula (PG) di Kecamatan Candi, Sidoarjo. Sayangnya, perjalanan harus terhenti di tengah jalan.
Setelah melalui proses yang panjang, evakuasi akhirnya dinyatakan selesai sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah truk dan muatannya berhasil diamankan, petugas secara bertahap menormalkan kembali arus lalu lintas. Kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, termasuk kerusakan pada truk, muatan, dan median jalan.
Kejadian ini kembali mengingatkan para pengemudi, khususnya pengemudi kendaraan berat, untuk selalu waspada, menjaga konsentrasi, dan memastikan kondisi fisik yang prima sebelum melakukan perjalanan jarak jauh, terlebih pada dini hari dimana rasa kantuk seringkali tak terelakkan.
