Pasuruan – Pemerintah Kota Pasuruan tengah berjibaku menyelesaikan proses revitalisasi Gedung Sekolah Rakyat, salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi perjalanan dunia pendidikan di kota ini. Proyek revitalisasi yang dimulai beberapa waktu lalu itu kini dikejar waktu agar dapat rampung sesuai target, mengingat pentingnya nilai sejarah dan fungsinya di masa depan.
Gedung Sekolah Rakyat yang terletak di jantung kota tersebut bukan sekadar bangunan tua. Ia menyimpan nilai historis tinggi, menjadi simbol awal mula pendidikan formal rakyat jelata di masa pascakemerdekaan. Kini, dengan revitalisasi yang tengah berlangsung, Pemkot Pasuruan berharap gedung ini bisa kembali hidup, tidak hanya sebagai peninggalan masa lalu, tetapi juga menjadi pusat kegiatan edukatif dan budaya.
Simbol Sejarah, Harapan Masa Depan
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa revitalisasi ini bukan proyek biasa. Gedung Sekolah Rakyat adalah aset sejarah yang harus dirawat, sekaligus dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan kebudayaan generasi kini.
“Kita ingin anak-anak muda Pasuruan bisa belajar sejarah bukan hanya dari buku, tapi dari tempat nyata. Gedung ini akan menjadi pusat edukasi, literasi, dan kegiatan masyarakat,” ujar Wali Kota dalam tinjauan lapangannya baru-baru ini.
Proyek Dikebut, Pengerjaan Harus Tepat Waktu
Saat ini, progres pembangunan telah mencapai tahap struktural dan interior, namun cuaca dan tantangan teknis menjadi penghambat di lapangan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat menyebutkan bahwa proyek revitalisasi ditargetkan rampung dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Mantan Ketua PKBM Salafiyah Kejayan Pasuruan Divonis 6 Tahun Penjara, Plus Kembalikan Uang Rp 1,9 M
“Kami terus mendorong kontraktor untuk bekerja cepat namun tetap menjaga kualitas. Tenggat waktu sudah dekat, dan gedung ini harus bisa dimanfaatkan secepat mungkin,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Pasuruan.
Manfaatkan untuk Edukasi dan Kegiatan Sosial
Rencana ke depan, Gedung Sekolah Rakyat akan digunakan sebagai rumah kreatif, perpustakaan rakyat, ruang diskusi komunitas, dan museum mini sejarah pendidikan. Fasilitas ini akan terbuka bagi pelajar, mahasiswa, komunitas seni dan budaya, serta masyarakat umum.
Revitalisasi ini juga sejalan dengan semangat Kota Pasuruan untuk menjadi kota yang inklusif, edukatif, dan berakar kuat pada sejarah lokal.
Partisipasi Warga Diapresiasi
Menariknya, dalam proses revitalisasi ini, Pemkot juga menggandeng sejumlah komunitas lokal, seniman, dan tokoh pendidikan setempat untuk memberi masukan terhadap desain hingga fungsi bangunan pascarevitalisasi. Partisipasi masyarakat ini dinilai penting agar gedung tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan dan semangat warga.
“Bangunan ini adalah milik kita bersama. Maka pemanfaatannya pun harus inklusif dan berkelanjutan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Dengan revitalisasi Gedung Sekolah Rakyat yang dikebut penyelesaiannya, Pemerintah Kota Pasuruan menunjukkan komitmen kuat untuk tidak hanya merawat sejarah, tapi juga menghidupkannya kembali bagi masa depan. Semoga ke depan, gedung ini benar-benar menjadi oase pembelajaran dan ruang publik yang membanggakan bagi seluruh warga kota.
